Rabu, 02 Januari 2019

Sarjana kok jadi Ibu Rumah Tangga?

Berat nggak sih kalian mengorbankan gelar sarjana untuk gelar sebagai Ibu Rumah Tangga?

Ini adalah salah satu penyebab banyaknya wanita jadi ANDILAU alias Antara Dilema dan Galau. Why??? Sudah dari dasarnya ya pemikiran wanita dan laki-laki itu berbeda apalagi untuk kasus seperti ini.

Kita tak pernah tau pasangan dunia kapan datangnya, Awalnya saya berencana lulus kuliah kemudian bekerja, hal itu berubah ketika Allah mengirimkan seorang lelaki yg meminang saya, karena Abang ber prinsip Al-ummu madrasatul ula, jadi beliau lebih menyukai saya menggunakan lebih banyak waktu bersama anak dan jika memang ingin menyalurkan hobby maka pada pekerjaan yg tidak membuat kehilangan pekerjaan utama saya, mengajar atau wirausaha misalnya.



Pernah suatu ketika saya berdiskusi dengan suami (yg waktu itu masih calon) tentang memilih wanita karir (bekerja) atau homemaker (bisa juga disebut housewife) ada perkataan yg membuat hati terenyuh, inti kalimatnya seperti ini "Apakah seorang wanita bisa di katakan sebagai seorang istri dan ibu jika dia menghabiskan lebih banyak waktu dengan pekerjaannya di luar rumah" ðŸ˜¢

Beliau tidak melarang saya bekerja selama tujuannya bukan mencari nafkah karena itu bukan tugas utama seorang istri dan ibu. Jika ada pertanyaan pernah nggak sih mbak pengen kerja? Yap.. "Pernah". Dulu saya merasa kerjaan rumah paling ya itu2 aja, kadang ngiri juga liat postingan para ibu2 karir yg sibuk dengan pekerjaan lainnya. Tapiiii oh Tapiii.... sebuah diskusi menyadarkan saya... kembali lagi pada visi, misi hal yg kita lakukan, bukankah memang ladang amal seorang istri adalah di rumah, setelah saya menikah dan hidup mandiri bersama suami, pekerjaan yg saya kira itu2 saja ternyata menyita banyak waktu apalagi setelah adanya anak (hidup single dan berumahtangga itu beda itulah yg mungkin terlupakan).

Saya berharap tulisan ini bisa menjadi reminder untuk wanita yg punya takdir sama seperti saya..

Ibu Rumah Tangga juga termasuk karir yang sangat mulia kok. Dan kita tak pernah tau alasan apa di balik Bu ibu harus bekerja padahal ada suami yg juga sedang bekerja. Iya kan...???

Saya salut sama mereka (Bu Ibu yg punya anak dan bekerja) karena sebegitu sibuknya mereka masih bisa mengurus anak dengan kasih sayang yg semoga tetap penuh, walaupun saya tau pasti berat juga hati mereka untuk meninggalkan buah hatinya.

Yang jelas semangat ya para emak2  ðŸ˜˜ðŸ˜˜ðŸ˜˜ , dimanapun kita berada, dan apapun yg kita lakukan, semoga suami kita meridhoi apa yg kita kerjakan. karena sesungguhnya surga kita ada pada ridho suami.


Salam, Emak2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar